Senin, 17 Januari 2022

IBUKOTA BARU: NUSANTARA

NUSANTARA yang di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia dan istilah kata ‘’Nusantara’’ digunakan untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Kerajaan Majapahit. Terlihat juga dari arti kata ini yang berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu ‘’nusa’’ yang berarti ‘’pulau’’ dan ‘’antara’’ yang berarti ‘’luar’’. 
Di era kekinian sepertinya kata "Nusantara" perlu untuk diusung kembali di tengah maraknya syahwat keakuan beberapa kelompok masyarakat dan identitas yang bermuara pada disintegrasi dan merapuhnya nasionalisme. Simbol-simbol persatuan dan kesatuan harus tanpa lelah dimunculkan sebagai upaya menjaga warisan kemerdekaan dan kegotongroyongan yang telah diwariskan oleh para pendiri negara. Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri dan merdeka setelah melalui perjalanan sejarah yang panjang. Mulai dari perjalanan nenek moyang yang mendiami Nusantara, berdirinya berbagai kerajaan dan dikuasainya Nusantara oleh para penjajah luar yang diawali dengan perdagangan, penguasaan hasil pertanian dan kekayaan alam yang tersebar di penjuru Nusantara. Tanggal 17 Agustus 1945 Nusantara berhasil direbut kembali oleh putra putri terbaik bangsa ini dan diproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adalah tugas kita pewaris negeri untuk menjaga dan mempertahankan.

 


Sebagai upaya menyelamatkan keutuhan negara dan untuk menyegarkan kembali semangat nasionalisme, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia maka tepatlah bila beliau Bapak Presiden Joko Widodo memberikan nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara yang baru kelak. 

Tanggal 17 Januari 2022 yang menurut kalender Jawa jatuh pada hari Senen Pon dengan jumlah neptu 11. Secara kebetulan atau memang telah dirancang sedari awal angka satu dan satu dapat dimaknai upaya menyatukan seluruh Nusa (kepulauan) di Indonesia. Kebangkitan baru rakyat Indonesia yang membawa persatuan yang lebih solid dan semangat baru sebagai perwujudan sebuah negara yang besar jaya dan kuat.

Menurut Primbon Jawa kuno yang merupakan karya leluhur yang masih diyakini sebagian besar masyarakat Jawa, kelahiran jatuh pada weton Senin Pon berada dibawah naungan lakuning srengenge (perjalanan matahari). Artinya, orang yang bisa menghidupi dan menerangi sekitarnya.

(dari berbagai sumber dan yogyatribunnews, cnnindonesia  ) 17/01/2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar