KEMISKINAN EKSTREM beberapa pekan terakhir menjadi headline berbagai media, baik online maupun telivisi setelah Bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo di berbagai forum mengingatkan kembali penjelasan beliau yang telah disampaikan satu tahun lalu saat memimpin rapat terbatas (ratas) tentang Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
"Oleh sebab itu, kita bisa fokus menangani lebih dahulu yang 9,91 juta jiwa ini. Karena itu, data tentang siapa dan di mana warga kita ini harus betul-betul akurat sehingga program bisa tepat pada kelompok sasaran yang kita inginkan. Kita harapkan nanti di 2024 untuk kemiskinan ekstrem ini bisa berada di posisi nol,” terang Jokowi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Untuk segera menindaklanjuti pada tataran inplementasi Wakil Presiden Prof. Dr KH Ma'ruf Amin memimpin langsung langkah-langkah strategis guna percepatan terealisasi tahun 2024 Indonesia terbebas dari kemiskinan ekstreem. Terkait dengan hal tersebut Wapres telah meminta Sekretariat TNP2K untuk mengidentifikasi 212 Kabupaten/Kota dari 25 provinsi yang merupakan kantong-kantong kemiskinan dengan cakupan 75% dari jumlah penduduk ekstrem secara nasional.
Tentang pengentasan kemiskinan ekstrem Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah melakukan langkah-langkah strategis baik pendataan maupun implementasi pemanfaatan Dana Desa melalui berbagai perencanaan pembangunan desa yang langsung dikawal dan dimonetor oleh Pendamping Desa yang terstruktur masif dari pusat hingga desa. Arahan Menteri Desa Dr (HC) Drs. H. Halim Iskandar, MPd atau yang lebih akrab dipanggil Gus Halim menempatkan pembangunan desa pada perencanaan yang tertuang dalam SDGs Desa. Pembangunan yang total atas desa secara berkelanjutan arti keseluruhan dari Sustainable Development Goals Desa. Merupakan 17 seluruh aspek pembangunan yang digagas PBB sejak pendirian yang hingga kini diterapkan dan Kementerian Desa PDTT melengkapi menjadi 18 aspek dengan kelembagaan desa dinamis dan budaya desa yang adaptif, seluruh warga desa harus menjadi pemanfaatnya, tidak ada yang terlewat. Dan kemajuan tiada akan berhenti, melainkan berkelanjutan bagi generasi-generasi mendatang. Gus Menteri optimis bahwa tahun 2024 kemiskinan ekstrem akan nol prosen.
Ini revolusi sosial mas wahyu
BalasHapusYup.. krn dgn data yg detail dan tindak lanjut yg fokus terukur Insya Allah terwujud..
HapusSlam kami utk Papua khusus kan. Jayawijaya akan brusaha
BalasHapus