BENCANA PENDEMI COVID-19 adalah bencana non alam nasional yang dampak sistemiknya sangat mempengaruhi seluruh sendi kehidupan bermasyarakat. Tanpa antisipasi yang masif dan perencanaan yang tepat maka akan meruntuhkan keutuhan ekonomi negara dan perekonomian secara global.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Bapak Abdul Halim Iskandar beserta Sekjen Bapak Anwar Sanusi dan jajaran kementerian melakukan langkah-langkah strategis yang melibatkan unsur-unsur terkait diantaranya para Kepala Dinas PMD Propinsi dan Kabupaten serta managemen Pendamping Profesional yang tersebar di seluruh Nusantara dengan melakukan virtual meeting.
Selain Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 Kementerian Keuangan menerbitkan juga regulasi PMK 40/PMK. 07/2020 yang mengatur tentang tranfer keuangan dan permasalahan terkait dengan mekanisme pencairan Dana Desa, dapat diklik dalam Power Poin pejelasan 40/PMK 07/2020 dan seperti yang dinarasikan oleh para sahabat penggiat desa di You Tube di bawah ini,
Oleh karenanya persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi terkait regulasi di level desa, kabupaten dan propinsi, persiapan dan pendataan di locus penerima manfaat harus dimulai sejak dini.
Hingga tanggal 20 April 2020 telah terlaporkan dalam angka pergerakan progress Desa dalam mensikapi kebijakan Kementerian Desa PDTT. Progress ini harus terus dilaporkan oleh para Pendamping Desa secara berjenjang sebagai cara untuk mengukur kesiapan daerah sekaligus sebagai acuan pusat untuk mengambil kebijakan terkait bencana COVID-19.
Selain peraturan dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa PDTT Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan Intruksi dalam Dokumen Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2020 tentang penanggulangan COVID-19.
Terkait kegiatan pendataan Ditjend PPMD Kementerian Desa PDTT
mengeluarkan surat yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bapak
Taufik Madjid, S.Sos, M.Si berisi Penegasan Petunjuk Tekhnis Pendataan Keluarga Calon Penerima BLT Dana Desa.
Untuk memberi acuan pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus terkait pendataan penduduk calon penerima BLT Dana Desa maka Koornas Pendamping Profesional Pusat mengeluarkan Memo Internal Nomor : 02/KORNAS-P3MD/PMD/IV/2020 tentang Panduan Singkat Musdes Khusus dan Perubahan RKP/APBDes
Kebijakan yang oleh Bapak Presiden Joko Widodo dimaksudkan agar seluruh warga masyarakat Indonesia terbantu dalam sisi kesejahteraan kebutuhan pangan karena dampak dari Covid-19 yang tidak hanya menimpa masyarakat miskin namun juga masyarakat yang kehilangan kerja dan mata pencaharian.
Semua elemen instansi negara dan masyarakat sipil harus bersinergi untuk gotong royong dan senantiasa berdoa bencana non alam ini segera berakhir. 21/04/2020
Untuk memberi acuan pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus terkait pendataan penduduk calon penerima BLT Dana Desa maka Koornas Pendamping Profesional Pusat mengeluarkan Memo Internal Nomor : 02/KORNAS-P3MD/PMD/IV/2020 tentang Panduan Singkat Musdes Khusus dan Perubahan RKP/APBDes
Kebijakan yang oleh Bapak Presiden Joko Widodo dimaksudkan agar seluruh warga masyarakat Indonesia terbantu dalam sisi kesejahteraan kebutuhan pangan karena dampak dari Covid-19 yang tidak hanya menimpa masyarakat miskin namun juga masyarakat yang kehilangan kerja dan mata pencaharian.
Semua elemen instansi negara dan masyarakat sipil harus bersinergi untuk gotong royong dan senantiasa berdoa bencana non alam ini segera berakhir. 21/04/2020
Lah ini hoax apa bkn
BalasHapussaya kok blm dapat apapun
bilangnya supir dapat 600rb buktinya mana
jangan cm koar2 di telefisi aja bos
rakyat perlu bukti bukan janji
Kalau Bapak merasa warga yang berhak menerima karena miskin dan kehilangan mata pencaharian maka segera mendaftarkan diri pada perangkat desa atau RT yang mendata dan tidak bergantung dari profesi. Ini terkait BLT Dana Desa
BalasHapusApa ini smw kalangan..???
BalasHapusBagi yg ngontrak gmna. ???
Gk adil dan gk merata bantuannya
BalasHapusSaya sendiri tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah..
BalasHapusKarna saya hanya pedagang sekolahan..
Kpd bpk pemerintahan yang terhormat..
Dengarkan lah jeritan hati kami para pedagang sekolahan..
Saya mewakili seluruh pedagang sekolahan tanpa terkecuali..
Pak..semenjak anak sekolah diliburkan karna Covid 19 semenjak itu pula kami tak mempunyai penghasilan pak..apa lagi sekarang libur diperpanjang..semenjak itu pula mata pencarian kami mati..NIHIL tak berpenghasilan..sementara kebutuhan sehari2 selalu mendesak dapur selalu berasap..ditambah lagi tagihan BJS naik disertai tagihan listrik pun ikut naik..belum tagihan cilan2 yang lain yang harus dibayar.bagaimana kami harus membayar nya pak sementara kami tak mempunyai penghasilan sama sekali.hidup kami bergantung disekolahan..untuk saat ini kami mengalami kesusahan ekonomi..untuk makan sehari2 aja kami sudah mulai kesulitan bisa dikatakan sudah masuk zona kelaparan pak..hati ini sedih pak hati ini menangis pak melihat keluarga kecil kami yang biasa nya makan 3xsehari sekarang hanya 2xsehari..hati ini sedih ketika melihat anak2 kami mau minta makan pak..tapi kami tetap bersyukur masih dapat makan 2xsehari walau hanya dengan mie instan pake nasi..
Pak..apakah kami para pedagang sekolahan tak dapat sedikit perhatian dari bapak??
Apa kami para pedagang sekolahan tidak termasuk kategori pak???
pak saya mohon dan minta sedikit perhatian bapak untu kami para pedagang sekolahan..lihat lah kami pak..
Untuk saat ini kami sangat membutuhkan uluran tangan bapak..semenjak covid 19 kami tak pernah mendapat bantuan sama sekali pak.semenjak covid 19 mata pencarian kami mati pak..
Tolong sayA. Sya blm dpt bantuan sembako dr manapun.
BalasHapusMak saya mak mertua semua ga dapat kami ada di perantauan bagai mana kami mau melapor dan di mana kami akan melapor kalo rt rw ga mendengar keluhan kami
BalasHapusSaya juga belum dapat bantuan,bantuan itu di semua kalangan anggota keluarga dapat,apa pilihan saya?
BalasHapusPak daerah perumahan saya masih banyak rakyat yg tdk mampu ,secuil pun tdk ada bantuan tolong pak
BalasHapusApalagi tempat sy Sidoarjo kena jalur merah harusnya diperhatikan
Desa dan kecamatan masuk wilayah mana ?
HapusPak sya gx pernah dapat bantuan apa2 dari pemerintah,saya dari daerah lampung utara,bukit kemuning,sya lingkungan 3
HapusSampai hari ini
BalasHapusTanggal 25 April 2020
Bantuan karena virus covid 19
Belum turun.
Khususnya kota Surabaya.
Kelurahan Kedung Baruk.
Hari ini pada proses pendataan untuk BLT Dana Desa.. desa dan kecamatan kabupaten mana Pak..
HapusBLT dana desa hanya diwilayah desa bukan termasuk kelurahan
HapusTerimakasih Bapak Ibu.. untuk yang bertempat tinggal di Kelurahan segera hubungi Kelurahan atau Dinas Sosial (utk mekanisme Kelurahan saya kurang begitu memahami) yang tinggal di desa hubungi perangkat Desa atau Pendamping Desa di Desa atau Kabupaten Bapak Ibu.. lakukan sesegera mungkin karena tentunya ada batas waktu.. manfaatkan Bapak Ibu punya wakil rakyat atau tokoh yang dapat mewakili di tempat tinggal untuk sebagai mediator bila tidak ada waktu..
BalasHapusSaya belum mendapatkan dana bantuan dari desa petiken kec.driyorejo saya pengemudi online yang sudah hampir 2 bulan di rumah karena sepi orderan
BalasHapusSaya Suratno Purwokerto saya pedagang kecil juga blm dpt bantuan pak sampai saat saya ngga bs jualan pak
BalasHapusdi tempat saya udah ada batuan dari pemerintah 600 rb, tpi cuma pilih pilih orang.....
BalasHapuskita itu rakyat biyasa,aturan dari pemerintah udah kita patuhi,kerja juga gak boleh keluar rumah juga gak boleh.klo buantuan 600 rb cuma pilih, rakyat yang lain mau makan dan dapat penghasilan dari mana.
Pak Sy blm dapat bantuan juga ..untuk pembagian sembako sampe sekarang
BalasHapusKTP DKI tpi enga dapet jga
Saya tukang rosok anak 3 satu masih balita tidak pernah menerima bantuan malah di suruh bayar pajak .
BalasHapusSaya juga belum dapat apa apa selama adanya c 19 sedangkan banyak yg mengelu lapang dibagi bantuan sesuai perkataan presiden.masyarakat disini sdh menunggu.kalaupun ada kangan pilih kasi kita juga orang indonesia.kami bukan warga pilipina kanapa harus diabaikam.saya dari kelurahan sapolohe kec bonto bahari kab bulukumba.pedagan ikan pedagan kecil yg terdampak c19 sangat berharap uluran tangan dari bapak lurah.dan masyarakat sapolohe tdk pernah didatangi sama pak rt dan rw untuk mengambil data dan tidak pernah terjabah bantuan sama sekali.tolong bapak pejabat tolong datang lansung dilapangan fan menanyakan lansung sama masyakat sapalohe kec bontobahari sampai dimana bantuannya pemerintah kami.jangan pacasila yg sila kelima dirubah menjadi.KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH KELUARGAKU.terlebih lagi sipendatanya pendatanya
BalasHapusSaya warga desa kendal tepatnya di patean saya merantau mengontrak dengan suami dan anak d semarang mencari nafkah di Semarang saya biasanya ambil cucian mahasiswa undip tapi dengan adanya wabah covid19 ini mahasiswa d liburkan dan sudah pulang semua ke rumah masih* buat bayar listrik kontrakan makan harus pintar2 suami saya ..saya tidak pernah menerima bantuan uang ataupun sembako yg saya tanyakan kenapa d desa saya sana ada yg mendapatkan 600 bahkan ada yg hampir 1 jt itu bantuan apa dan saya lihat mereka yg dapat rata2 sudah punya rumah semua sedih rasanya ��
BalasHapusKatanya, katanya,dan,katanya sopir sopir,kodektur dapet uang 600 rb yg terdampak copid 19,tPi sampai sekarang ko belum ada,apa itu hoak ya,,,,,, ,,,kalo hoak di tindak aja.
BalasHapusKlo ada dana segera di realisasi, semua kalangan masyarakat benar² sangat membutuhkan
BalasHapusMaaf ini hoax pa bener ya? Soalnya saya belum dapat apapun bantuan dari pemerintah,saya karyawan hotel,sedangkn htl d ttp gara2 covid,ktnya mo dpt bantuan dari pemerintah,tp smp sekarang belum ada kabarnya pak,saya mohon d revisi lagi pak
BalasHapusSemoga ini benar adanya....sampai saat ini saya yg hanya buruh bangunan.. .tmpat tinggal kontrak, anak 2 blum PDA krja istri hanya ibu rmh tangga biasa...sudah satu bln ini gak bisa cari penghasilan/nafkah, karna mengikuti peraturan pemerintah utk tinggal di rmh saja demi memutus rantai penyebran covid 19. Ada wacana pemerintah akan memberi bantuan utk kebutuhan hidup selama ada pandemi ini, tapi nyatanya mna ??? Smpai skrg pun bantuan blum juga di terima....bisa2 keburu mati!!! Mati bukan karena covid 19 tapi mati krna kelaparan...tolong ya...bpk/ibu yg berwenang bantu kami...kami sudah gak punya uang utk membeli kebutuhan pokok..karna sdah satu bulan gak ada pemasukan, saya cuma buruh harian...klo gak kerja gak dpt uang...tolong...tolong....tolong lah kami.
BalasHapusSaya juga belum mendapat bantuan sembako pak,kerjaan hanya penjaga konter hp,
BalasHapusSaya mau bertanya terkait Bantuan Non Tunai yg diberikan kepada anggota PKH, dimana, di daerah saya, ada Puluhan anggota PKH yg sudah 3 bulan tdk dapat bantuan non Tunai.
BalasHapusAlasan dari Pendamping, bahwa bantuan itu bertahap. Kenyataannya yg dapat yerus saja dapat dan yg tdk dapat bantuan tidak ada kepastian.
Ini dari Kabupaten Timor Tengah Utara, kec. Kota Kefamenanu. Kel. Kefamenanu Yengah. Mksh