Rabu, 28 Maret 2018

MEMILIH NEGARAWAN YANG PAHAM BERNEGARA

PRESIDEN JOKOWI 2 PERIODE rasanya sudah tidak ada tokoh-tokoh "yang merasa hebat" untuk mencapreskan diri, ya mungkin ada ya yang itu itu saja.. yang baru rasanya belum ada, bahkan ada kecenderungan banyak parpol yang realistis untuk ikut mendukung Pak Jokowi 2 periode. Ir. Haji Joko Widodo yang awal mula dipinggirkan dan dicemooh tampil melesat bak bintang disanjung dunia dan masyarakat Indonesia yang paham akan makna prestasi.

MUHAIMIN ISKANDAR tokoh parpol "rakyat" yang melesat karir politiknya di usia muda dan telah melalui perjalanan politik yang relatif panjang mencoba untuk menawarkan diri ambil bagian "bernegara" yang lebih total dan tidak setengah-setengah atau kaffah biasa banyak umat muslim menyebutnya.. kaffah dalam bernegara untuk lebih meningkatkan nilai arti dan manfaat untuk sesama anak bangsa.

Bukan tanpa alasan CAK IMIN berani untuk membentangkan  baliho raksasa seantero Tanah Air karena memang Negara Kesatuan Republik Indonesia urgent munculnya taruna muda yang paham bernegara untuk menyelamatkan marwah bangsa... bangsa yang warna-warni, negeri yang butuh negarawan bukan sekedar penjaga huru hara dan keributan.. bukan sekedar ahli berdagang yang pintar menaikkan income perkapita warganya tetapi negarawan yang mampu mensinergikan semua potensi warga bangsa, kepentingan dan keinginan seluruh masyarakat yang ber Bhineka Tunggal Ika. Keanekaragaman yang mampu menciptakan kekuatan bangsa bila dipimpin negarawan yang tepat, mempunyai rekam jejak organisasi bernegara yang cukup dan diterima oleh semua kalangan.

Tidak sedikit pihak mencibir karena terlalu dini menawarkan diri untuk meraih kekuasaan dan tentunya yang mengambil sikap seperti itu adalah mereka yang tidak dalam satu komunitas politik atau bahkan lawan politik yang juga memiliki maksud dan keinginan sama. Banyak cerdik pandai yang hobby mengamati mengusulkan bahwa Pak Jokowi harus didampingi ahli ini itu.. namun bukankah ahli ini itu bersifat tekhnis yang dapat diserahkan kepada ahlinya... negarawan harus didampingi negarawan juga yang paham bernegara... paham menjadi penghubung  bagi semua komponen pendukung kemajuan negara.
Muhaimin Iskandar bukan tokoh muda yang baru hadir di lingkungan partai politik di Tanah Air, keberadaannya sebagai cucu pendiri Nahdlatul Ulama menempatkan sebagai tokoh yang layak untuk menawarkan diri untuk turut serta menyelamatkan Indonesia Raya dari perebutan kekuasaan kaum radikal dan anti Pancasila. Konstituen konvensional dan berjejaring secara tradisional tidak bisa dipandang sebelah mata. Keberpihakan kepada kaum marjinal dan masyarakat minoritas menjadikan parpol yang di pandeganinya melesat menjadi parpol pilihan untuk semua... ya semua yang menginginkan Negara Kesatuan Republik Indonesia utuh hingga tuntasnya kehidupan jagat raya.. tidak hanya hingga tahun 2030.

Semua masyarakat NKRI tidak dilarang untuk menawarkan diri menjadi pemimpin negara dan juga bebas untuk memilih pemimpin yang disuka tetapi memilih dengan bijak tentu akan memperoleh pemimpin yang bijaksana bagi keberlanjutan negeri yang kita cintai dan jaga bersama dari kehancuran.. seperti pengalaman saya memilih Pak Jokowi ditahun 2013 kemarin.. #SalamWaras  #wisngonowae




Tidak ada komentar:

Posting Komentar