PRESIDEN JOKO WIDODO KONSISTEN untuk fokus pada kemandirian pangan sesuai dengan janji kampanye saat debat capres. Karena kunci dari keberhasilan produktifitas pertanian adalah air. (sumber: republika.co.id)
Kembali kebijakan Presiden Jokowi di sosialisasikan oleh tiga menteri kepada para bupati pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan Desa Tahun 2017, di Jakarta, Kamis.
Ketiga menteri, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, melakukan hal itu agar program mereka di daerah fokus dan memberikan hasil yang jelas. Mendes PDTT Eko Sandjojo mengatakan, pemerintah telah memberikan dana cukup besar ke desa. (foto:republika.co.id)
Untuk pertama kalinya, APBN justru lebih banyak diberikan ke desa dibandingkan pusat. Menurutnya pertama dalam sejarah Indonesia bahwa Indonesia mampu membangun jalan sepanjang 66.179 kilometer jalan desa, ribuan sarana air bersih, poliklinik, dan sebagainya dari dana desa. Dikatakan Eko, tidak hanya kualitas masyarakat desa, tapi juga pendapatan masyarakat desa dapat meningkat, karenanya. Menteri Eko melanjutkan, empat program prioritas yang disosialisasikan kepada para bupati tersebut yakni, pertama Produk Unggulan Desa (Prudes) dan "Karena kunci dari peningkatan produksi pertanian adalah air. Tidak ada yang lebih penting dari itu," ujarnya. Tahun 2016, berdasarkan data Kementan telah dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3,05 juta hektare. Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) Dalam program tersebut setiap desa menentukan akan fokus pada produk apa. (foto: humas kemendes pdtt)
Selanjutnya adalah pembangunan embung desa. Sebanyak 82 persen desa, lanjut Menteri Eko, hidup di sektor pertanian. Sehingga Rp 20 triliun dari Rp 60 triliun dana desa tahun 2017 dipakai untuk embung desa. Terkait hal tersebut, Mentan Amran menambahkan, pembangunan embung adalah solusi bagi desa-desa tadah hujan. Sehingga pada musim kemarau, lahan pertanian teraliri air melalui embung.
Dijelaskan Amran, kalau ada embung, desa bisa panen hingga 3 kali dalam setahun. Tanah yang nganggur selama 6 bulan ketika tidak ada air, bisa kembali produktif setelah ada embung. Air adalah kehidupan. Kemudian yang ketiga adalah pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Terkait dengan polemik yang sempat beredar, Menteri Eko menegaskan, BUMDes dan koperasi adalah hal yang berbeda. Dikatakannya, keuntungan yang diperoleh koperasi diperuntukkan bagi anggota. Sementara keuntungan BUMDes dapat digunakan untuk membangun infrastruktur desa. Begitu juga pembangunan sarana olahraga desa juga menjadi bagian dari prioritas penggunaan dana desa pada tahun ini.
Sejalan dengan hal tersebut, Menpora Imam Nahrawi menambahkan, jika tingkat kehidupan di pedesaan sudah meningkat lebih baik, maka sudah barang pasti pola hidup anak desa maupun pemuda dalam konteks keolahragaan makin baik pula. Menurut Imam desa juga memiliki sumberdaya atlet yang sangat besar, namun terhalang oleh jarak, fasilitas dan waktu. Jika anak desa dilatih dengan baik, mereka tidak akan kalah dengan atlet lain. (sumber:korpri online) (foto: alfin)
Dijelaskan Amran, kalau ada embung, desa bisa panen hingga 3 kali dalam setahun. Tanah yang nganggur selama 6 bulan ketika tidak ada air, bisa kembali produktif setelah ada embung. Air adalah kehidupan. Kemudian yang ketiga adalah pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Terkait dengan polemik yang sempat beredar, Menteri Eko menegaskan, BUMDes dan koperasi adalah hal yang berbeda. Dikatakannya, keuntungan yang diperoleh koperasi diperuntukkan bagi anggota. Sementara keuntungan BUMDes dapat digunakan untuk membangun infrastruktur desa. Begitu juga pembangunan sarana olahraga desa juga menjadi bagian dari prioritas penggunaan dana desa pada tahun ini.
Sejalan dengan hal tersebut, Menpora Imam Nahrawi menambahkan, jika tingkat kehidupan di pedesaan sudah meningkat lebih baik, maka sudah barang pasti pola hidup anak desa maupun pemuda dalam konteks keolahragaan makin baik pula. Menurut Imam desa juga memiliki sumberdaya atlet yang sangat besar, namun terhalang oleh jarak, fasilitas dan waktu. Jika anak desa dilatih dengan baik, mereka tidak akan kalah dengan atlet lain. (sumber:korpri online) (foto: alfin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar