Selasa, 28 November 2023

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2024

SETIAP TAHUN Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menerbitkan Peraturan Menteri yang terkait dengan prioritas pembangunan pemanfaatan Dana Desa untuk satu tahun berikutnya yang dapat dipergunakan sebagai acuan Desa dan para Pendamping Desa dalam membersamai merencanakan pembangunan desa dampingannya.


 

Pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kementerian Desa PDTT) telah mengeluarkan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 7 tahun 2023 tentang Rincian Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagai pedoman penggunaan Dana Desa tahun anggaran 2024 bagi Pemerintah Desa di seluruh Indonesia. 

Adapun 7 isu prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2024 tersebut adalah (1) Pengentasan kemiskinan ekstrem, (2) Intervensi percepatan eliminasi TBC, (3) Ketahanan pangan nabati dan hewani (4) Pencegahan narkoba, (5) Penurunan stunting, (6) Dana oeperasional pemerintah Desa, dan (7) Optimalisasi pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional.

Dalam Peraturan Menteri Desa PDTT ini juga diatur pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui swakelola dan diutamakan menggunakan pola Padat Karya Tunai Desa, dengan upah pekerja minimal 50 persen dari dana kegiatan (halaman 33)

Muatan Permendes PDTT ini terdiri dari:

  • Rincian prioritas penggunaan dana desa di halaman 13
  • Prioritas Penggunaan Dana Desa bidang Pembangunan di halaman 13
  • Contoh kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar di halaman 13
  • Contoh kegiatan pembangunan sarana dan prasarana di halaman 15
  • Contoh kegiatan pengembangan potensi ekonomi lokal di halaman 20
  • Contoh kegiatan pemanfaatan SDA dan lingkungan di halaman 21
  • Prioritas Penggunaan Dana Desa bidang Pemberdayaan Masyarakat halaman 22
  • Contoh kegiatan penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan masyarakat hidup sehat halaman 22
  • Contoh kegiatan penguatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan desa halaman 24
  • Contoh kegiatan pengembangan kapasitas ekonomi produktif dan kewirausahaan masyarakat desa halaman 25
  • Contoh kegiatan pengembangan seni budaya lokal halaman 27
  • Contoh kegiatan penguatan kapasitas masyarakat dalam rangka mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam halaman 27
  • Prosedur penetapan prioritas penggunaan dana desa halaman 28
  • Pelaksanaan prioritas penggunaan dana desa halaman 33
  • Swakelola halaman 33
  • Padat Karya Tunai halaman 33
  • Publikasi halaman 36
  • Pelaporan halaman 37
Memahami regulasi Permendesa Nomor 7 Tahun 2023 yang terkait dengan program prioritas pemanfaatan Dana Desa 2024 dapat membantu mempermudah para Pendamping Desa dalam membersamai masyarakat Desa untuk merencanakan dan merelisasikan pembangunan di wilayah dampingannya dengan tetap memperhatikan usulan warga di dalam Musyawarah Desa. Untuk mempermudah sosialisasi ke masyarakat ada baiknya TPP membuat infografis siklus Perencanaan Pembangunan Desa yang sekaligus sebagai RKTL dipasang di tempat yang mudah dilihat pihak terkait di desa untuk guidance pelaksanaannya. 28/11/2023

 

Sabtu, 04 November 2023

TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL SENANTIASA DIBUTUHKAN OLEH MASYARAKAT DESA


PARADIGMA Tenaga Pendamping Profesional Desa sampai kapanpun dibutuhkan guna untuk mendampingi proses-proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, meski desa dampingan telah mandiri, karena  justru di desa mandirilah masalah makin lebih kompleks, demikian disampaikan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Gus Prof. (HC) Dr (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd saat memberikan pengarahan di agenda pelatihan peningkatan kapasitas Tenaga Pendamping Desa dan Lokal Desa Provinsi Jawa Tengah di Semarang 2-5 Nopember 2023 yang diikuti 1332 peserta, 135 pelatih tersebar di 11 lokasi pelatihan. 
 
Di tempat yang sama sehari sebelumnya 2 Nopember 2023 Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Prof. Dr. Luthfiyah  Nurlaela, M.Pd. saat membuka agenda pelatihan peningkatan kapasitas Tenaga Pendamping Desa dan Lokal Desa menyampaikan bahwa Pendamping Desa harus senantiasa menambah kapasitas pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat desa agar memiliki kompetensi dan profesionalitas yang unggul, mampu mendampingi desa didalam perencanaan secara terukur dan tepat sasaran.
 
Tenaga Pendamping Desa merupakan representasi kehadiran negara di desa untuk mendampingi perencanaan dan pembangunan desa guna terealisasikannya percepatan pembangunan kesejahteraan  masyarakat desa dan kemandirian desa-desa di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia. 04/10/2023



Sabtu, 22 Juli 2023

DEKLARASI KOMUNITAS PELUNGER KABUPATEN BOGOR (PKB) UNTUK GUS MUHAIMIN ISKANDAR PRESIDEN RI 2024

DENGAN PENUH semangat dan keyakinan, kami, sebagai anggota komunitas hobi pecinta ayam pelung yang tergabung dalam organisasi Pelunger Kabupaten Bogor (PKB), dengan ini menyatakan dukungan sepenuh hati kepada Gus Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai calon Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024.
 
 
Kami berpandangan bahwa Gus Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Gus Imin, telah menunjukkan dedikasi dan komitmen yang luar biasa dalam melayani masyarakat selama bertahun-tahun. Sebagai tokoh nasional yang berpengalaman dan memiliki visi yang kuat, kami percaya beliau memiliki kemampuan untuk membawa perubahan bagi bangsa dan negara lebih sejahtera lagi.
Sebagai komunitas pecinta ayam pelung, kami mengakui pentingnya nilai-nilai seperti keberanian, ketangguhan, dan keuletan dalam menghadapi tantangan. Kami percaya bahwa Gus Imin memiliki sifat-sifat tersebut, dan dengan kepemimpinannya, ia akan membawa semangat yang sama dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan adil.

Kami menyambut baik komitmen Gus Imin untuk mendukung dan mendorong perkembangan berbagai komunitas hobi di seluruh Indonesia, termasuk komunitas hobi tradisi pemelihara ayam pelung di Kabupaten Bogor. Dengan dukungannya, kami berharap komunitas kami dapat berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi negara.
Oleh karena itu, kami, selaku anggota komunitas hobi pemelihara ayam pelung Kabupaten Bogor, dengan tulus dan penuh keyakinan, mendeklarasikan dukungan kami kepada Gus Muhaimin Iskandar sebagai calon Presiden RI tahun 2024. Semoga langkah-langkahnya membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.

Perjuangan kebijakan meningkatkan Dana Desa oleh Gus Muhaimin Iskandar merupakan bentuk nyata dukungan untuk kemajuan masyarakat Desa. Dukungan ini akan dirasakan juga oleh kami para pecinta seni tradisi memelihara ayam pelung agar hobi ini bisa berkembang dan menembus dunia.

Sebagai warga negara Indonesia yang bertanggung jawab, kami berkomitmen untuk menyebarkan informasi dan kebijakan positif yang diperjuangkan Gus Muhaimin Iskandar kepada anggota komunitas yang tersebar di seluruh kabupaten Bogor dan seluruh jaringan komunitas pecinta ayam pelung di seluruh Jawa Barat serta seluruh masyarakat secara luas. Kami juga siap berpartisipasi aktif dalam setiap kampanye dan aksi sosial yang mendukung visi dan misi beliau sebagai calon Presiden, demikian disampaikan Ketua Komunitas Pelunger Bogor Muchlis Nurizwan

Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan tulus, kami menyatakan dukungan ini berlandaskan keyakinan bahwa Muhaimin Iskandar adalah pemimpin yang terbaik untuk Indonesia di tahun 2024. Semoga beliau mendapatkan dukungan yang luas dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk komunitas hobi pemelihara ayam Pelung Kabupaten Bogor, sehingga kita dapat bersama-sama mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk negeri tercinta ini. 23/07/2023

Jumat, 14 April 2023

UANG DAN UPAYA MERINGANKAN BEBAN Refleksi Tradisi Ider Gula

Oleh: Fradda Visca Alvini *)

Setiap tahun menjelang bulan ramadhan dan akan berakhirnya bulan ramadhan, banyak umat Islam di Indonesia menjalani lelaku penyucian diri. Salah satu caranya yaitu mengadakan kegiatan yang disebut megengan atau ider gulo. Inti dari tradisi tersebut adalah silaturahmi dan sedekah. Satu rumah tangga muslim dengan satu rumah tangga muslim lainnya saling bertandang dan saling memberi suatu barang, yang kebanyakan berupa sembako, gula, kopi, beras dan lain sebagainya. 

Dalam bahasa agama Islam, hakikat dari tradisi megengan atau ider kopi adalah sedekah. Sedekah dalam bahasa sosial keseharian kita sama dengan nyumbang. Tradisi nyumbang telah menjadi bagian sistem sosial masyarakat Indonesia, terutama di pedesaan. Bagi masyarakat desa di Ponorogo misalnya, ider gula atau sejenisnya, telah menjadi tradisi tak tertulis yang berjalan turun-temurun dari satu generasi ke generasi. Bahkan saking kuatnya, tradisi tersebut seolah menjadi gerakan yang wajib dilakukan oleh setiap rumah tangga muslim. 

Pada kondisi tertentu, tradisi ini memiliki fungsi sosial sebagai sistem jaminan sosial yang dapat memitigasi kehidupan masyarakat dari kemiskinan. Mengapa demikian, karena pertukaran ekonomi yang terjadi di dalamnya dapat memberikan tambahan benefit suatu rumah tangga. Antarrumah tangga, satu sama lain saling mengadakan paket sembako ataupun hasil bumi yang mereka tanam untuk diberikan kepada sesama. Dalam teori Simmel, kegiatan ini sejatinya adalah pertukaran ekonomi, barter.

Terbelah

Di dalam perkembangannya, tradisi nyumbang yang semula berupa barter barang hasil pertanian, lalu bergeser pada produk sembako pabrikan seperti gula, kopi dan makanan ringan lainnya. Terakhir, uang menggantikan barang-barang tersebut. Warga yang sebelumnya berbelanja sembako untuk disumbangkan, merubah tradisi dengan menukar uang, sehingga barang yang dipertukarkan tidak lagi barang ekonomi, melainkan uang sebagai alat transaksi ekonomi.

Di sinilah kemudian, ketika tradisi nyumbang dimonetisasi, kritik wacana nyumbang atau ider gula menuai perdebatan cukup sengit. Intinya, pandangan umum terhadap tradisi nyumbang terbelah. Ada yang mendukung, ada yang tidak. Kubu yang mendukung mengajukan landasan argumentasi, bahwa tradisi tersebut adalah sedekah, sedangkan sedekah adalah ajaran agama, bagi yang melaksanakannya akan mendapat pahala. Bahkan bermanfaat untuk menolak bala. Jadi, mau bentuk barang ataupun uang tidak menjadi masalah. Bagi kubu yang menolak, berpendapat bahwa tradisi tersebut memiliki andil memiskinkan masyarakat. Menurut kelompok ini, tradisi ini memberatkan masyarakat, karena masyarakat sampai berhutang hanya demi menggugurkan tradisi yang seolah menjadi kewajiban tersebut. Padahal, untuk bersedekah tidak harus dilakukan setiap jelang ramadhan ataupun jelang hari raya idul fitri.

Saking khawatirnya tradisi nyumbang tersebut membebani kehidupan masyarakat, ada sebagian pemerintah desa yang melarangnya secara resmi. Pertanyaannya kemudian benarkah tradisi tersebut memiskinkan masyarakat. Kalau memang berpotensi memiskinkan, karena masyarakat sampai bersusah payah cari pinjaman uang hanya untuk beli sembako atau ditukarkan dengan uang recehan untuk menggugurkan tradisi ider gula.

Sikap kita

Penulis tidak berpretensi untuk memihak pada salah satu kubu. Tapi mencoba mengemukan beberapa pendapat yang menyatakan sebagai berikut. Pertama, menurut Sayogyo (2006), meluaskan ekonomi uang yang menggantikan ekonomi barter mempengaruhi relasi sosial masyarakat. Bahkan, menurut Penny (1990), Mubyarto (1993) dan Tjondronegoro (1998) perubahan sosial pedesaan dari ekonomi subsisten ke sistem ekonomi uang atau pasar membawa masyarakat desa ke dalam jurang kemiskinan. Kedua, kalau sebelumnya, nyumbangi dapat menggunakan barang hasil pertanian, dan kini menggunakan uang, maka secara sistem sosial ekonomi, masyarakat kian tertekan karena harus mengadakan uang hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian yang sebenarnya alam disekitar kita telah menyediakannya. Cara ini, secara tidak langsung telah menggeser perilaku sosial yang mengutamakan uang dari pada hasil kerja masyarakat sendiri yang sebagian besar adalah petani (Lestari, 2014). Sekali lagi, padahal nyumbang tidak harus pakai uang, melainkan bisa memakai hasil bumi.

Berdasarkan argumentasi di atas, kiranya merekomendasikan kepada bahwa secara sosial ekonomi, tradisi ekonomi tetap memberikan benefit yang positif, terutama bagi keberlangsungan interaksi sosial. Namun menjadi persoalan baru manakala interaksi sosial tersebut diukur dengan ekonomi uang. Karena dengan menguangkan standar nyumbang maka secara tidak langsung mengajarkan masyarakat untuk mengutamakan uang dari pada hasil bumi atau barang lainnya yang sebenarnya mudah didapatkan di sekitar rumah. Dengan demikian menurut hemat penulis, tradisi nyumbang atau ider gula, adalah tradisi yang tidak perlu dilarang. Agar tidak memberatkan warga, maka ada baiknya barang yang dipertukarkan jangan menggunakan uang, tapi hasil bumi dan lain sebagainya yang notabene tidak memberatkan massyarakat. Bagi kelas sosial yang kaya, silakan pakai uang. Bagi kelas petani, kalau mau nyumbang padi, sayur-mayur, buah-buah hasil pertaniannya tidak ada masalah.

Yang terakhir, sebagai muslim, penting kiranya kita tetap mengedepankan prasangka yang baik. Antusiasme yang besar dari seluruh lapisan masyarakat desa di Ponorogo khususnya untuk melaksanakan tradisi ider gula, adalah berlandaskan pada semangat bersedekah, menjalankan ajaran agama Islam. Ider gula adalah manifestasi keindahan praktis dari ajaran Islam yang secara transendental, nilai keagungannya tidak bisa ditakar dengan ukuran duniawi. Mau bersedekah uang atau hasil bumi, Islam tidak melarangnya. Orang yang bersedekah dengan uang belum tentu lebih tinggi derajatnya dari yang bersedekah dengan korma atau padi dari hasil pertaniannya.

Selain itu baik secara sosial maupun ekonomi, tradisi ini memperkuat solidaritas sosial dan menumbuhkan ekonomi warga itu sendiri. Terlebih ketika masyarakat yang kaya mau membelanjakan uangnya untuk membeli hasil-hasil pertanian dari tetangganya sendiri yang notabene petani kecil. Maka berkah sedekah akan mewujud baik dalam kehidupan sosial masyarakat desa yaitu adanya sistem sosial yang dilandasi oleh adanya harmoni kelas sosial, bukan pertentangan antar kelas sosial. 14/04/2023

 *) Pembina Masyarakat Muda UMKM dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa



 

 

Selasa, 10 Januari 2023

GERAKAN UNIVERSITAS INDONESIA MENGAJAR 12 GANDENG KIPIN


NGANJUK, Gerakan UI Mengajar 12 Gandeng KIPIN dalam mengaktualisasikan Digitalisasi Sekolah di Nganjuk, Jawa Timur. Gerakan UI Mengajar (GUIM) adalah sebuah program pengabdian masyarakat yang berfokus di bidang pengajaran atau pendidikan di sekolah dasar di Indonesia yang dinaungi oleh Departemen Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.  

Selama 11 tahun, Gerakan UI Mengajar (GUIM) telah melakukan aksinya di berbagai daerah di Indonesia. Namun, GUIM tidak diadakan di wilayah Jawa Timur, sehingga pada GUIM ke-12 ini, pertama kalinya GUIM diadakan di kawasan Jawa Timur, yaitu di 5 kecamatan di Kabupaten Nganjuk, antara lain Jatikalen, Rejoso, Sawahan, Pace, dan Ngluyu. Ada 5 sekolah dasar di 5 kecamatan berbeda, yaitu SDN 2 Begendeng (Jatikalen), SDN 1 Tritik (Rejoso), SDN Bendolo (Sawahan), SDN 1 Joho (Pace), dan SDN 2 Sugihwaras (Ngluyu). Pemilihan titik ini sudah melalui survei yang selektif, jauh sebelum pelaksanaan aksi. 

Kegiatan pembukaan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting diantaranya Wakil Gubernur JawaTimur, Bupati Nganjuk, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Sosial Nganjuk, Camat, Kepala Desa, dan Kepala Sekolah Dasar di 5 titik aksi yang telah disebutkan. Selain itu, turut hadir Direktur Kemahasiswaan UI beserta jajarannya. Dalam kesempatan itu, Pak Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur, menyampaikan sambutan melalui pemutaran video, dia berterima kasih karena telah memilih Nganjuk Jawa Timur sebagai titik aksi GUIM 12. Dia berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan baik, bisa tetap membangun persaudaraan, dan bisa mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan penuh kreatifitas.

Pada kesempatan tersebut, diperkenalkan pula pihak-pihak kolaborator GUIM 12 yang akan mendukung pelaksanaan GUIM 12. Salah satu kolaborator yang akan mendukung GUIM 12 dalam pengenalan digitalisasi sekolah adalah Kipin (Kios Pintar) yang ada di bawah naungan PT. Mahoni PT. Mahoni Edukasi Digital.Gerakan UI Mengajar (GUIM) Angkatan 12 dan Kipin telah menjalin kolaborasi dalam mewujudkan digitalisasi sekolah. Hal itu mengemuka dalam penandatanganan Surat Perjanjian Kerja  Sama  yang dilakukan oleh Project Officer GUIM 12, Diany Syahranti dan Business Development Associate KIPIN, Joshua Agustinus Panggabean, Rabu (7/12).
Kipin (Kios Pintar) adalah suatu media pembelajaran abad 21 yang memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana untuk mendapatkan materi pelajaran lengkap dan gratis. Kipin memiliki produk unggulan bernama Kipin School 4.0, yaitu sebuah mobile aplikasi yang berisi materi pelajaran  K13  (buku  pelajaran  sekolah, video pelajaran sekolah, latihan tryout dan komik literasi) untuk jenjang SD, SMP, SMA dan SMK + Sistem Ujian Online. 

Kolaborasi Kipin dan GUIM adalah berupa sosialisasi Kipin School 4.0 kepada para stakeholder di titik  aksi  yang  meliputi  pemerintah  setempat,  guru,  dan  orang  tua  siswa  di  titik  aksi. Kemudian, Kipin akan memberikan voucher Kipin School 4.0 kepada guru dan siswa di sekolah titik aksi yang telah disebutkan. Pemberian voucher ini diharapkan dapat membantu pelaksanaan pembelajaran di titik aksi yang lebih mudah dan praktis, sehingga upaya dalam memperkenalkan pembelajaran digital di sekolah pun bisa terealisasi dengan baik, sehingga semua anak-anak di titik aksi bisa mendapatkan pembelajaran yang praktis dan bisa menjadi anak yang kreatif dan melek teknologi. 10/01/2023 (rep: Futari V. Sukanti)

Minggu, 16 Oktober 2022

UNIVERSITAS CENDERAWASIH SUPORT KEBUTUHAN PENDAMPING LOKAL DESA

JAYAPURA, bertempat di Jayapura Ibukota Provinsi Papua Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia menyelenggarakan kerja sama dengan Universitas Cenderawasih melaksanakan rekrutmen tenaga Pendamping Lokal Desa wilayah VII yang meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat, agenda rekrutmen mulai tanggal 23  September hingga penempatan 01 Desember 2022. Penyelenggaraan test secara online bertahap mulai dari seleksi administrasi, ujian tulis dan wawancara secara daring.


Pemilihan Universitas Cenderawasih dikarenakan alasan pertimbangan bahwa perguruan tinggi tersebut adalah perguruan tinggi negeri yang telah lama berdiri di Papua dan memiliki fasilitas IT dan sumber daya dosen serta tenaga penunjang sebagai penyelenggara ujian test yang sangat memadai dan berpengalaman selain sebagai anggota Forum Pertides seperti halnya yang pernah dilaksanakan seleksi pendamping desa di tahun 2021, demikian disampaikan oleh Dr, Nanang Soemantri, S.Sos, M.Si sebagai Koordinator Timsel dari Kementerian Desa PDTT Republik  Indonesia. Sementara itu Rektor Universitas Cenderawasih Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT., IPM, mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Universitas Cenderawasih dalam hal kerjasama terutama terkait rekrutmen Pendamping Lokal Desa (PLD) untuk wilayah VII Papua dan  Papua Barat. 


Dalam penyelenggaraan rekrutmen PLD tahun 2022 antusiasme peserta sangat tinggi dan memiliki bekal pendidikan yang cukup memadai, lebih dari persyaratan minimal yang menjadi ketentuan SLA sederajat, peserta dengan bekal ijasah SLA sederajat, sarjana Diploma hingga S2 mengikuti test seleksi Pendamping Lokal Desa tahun 2022 wilayah VII Papua dan Papua Barat. Ingin mengabdikan diri membangun tanah kelahiran secara focus dan serius melalui pendampingan desa merupakan alasan ketertarikan para peserta seleksi saat diwawancarai meski telah lama menempuh kuliah di berbagai daerah jauh dari Papua, demikian disampaikan Wahyu Hananto Pribadi salah satu Timsel dari TAPM Pusat.

Ketua Pelaksana Seleksi Herbert Innah, ST., MT., M.Eng, Ph.D menjelaskan bahwa jumlah pendaftar tersaring 707 peserta lolos seleksi administrasi, lolos untuk tulis 655 dan akan diambil untuk memenuhi kuota 251 PLD baru yang bertugas di kampung-kampung wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat. Proses wawancara dilakukan oleh unsur Kementerian Desa PDTT dan dosen senior yang ada di Universitas Cenderawasih Jayapura. Dari test wawancara akan menghasilkan calon yang ditempatkan dan calon cadangan yang akan diproses oleh Kementerian Desa PDTT yang selanjutnya akan diumumkan dalam waktu dekat.

Sebelum meninggalkan Papua Timsel Pusat yang terdiri dari Nanang Soemantri, Sofwan Sofyan, Nani Rahayu, Wahyu Hananto Pribadi bersama Pembantu Rektor III Dr. Jonathan Kiwasi Wororomi, S.Si., M.Si berkesempatan audiensi dengan Rektor Universitas Cenderawasih (17/10/2022) sebagai bentuk evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan serta diskusi kerjasama yang berkelanjutan.

Sofwan Sofyan sebagai Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Pusat yang membidangi Bumdes sangat berharap pihak civitas akademika Universitas Cenderawasih menginisiasi wadah yang terkait dengan percepatan pembangunan sektor ekonomi semisal unit pengabdian masyarakat untuk memacu percepatan pembangunan desa sehingga peningkatan kapasitas masyarakat terutama pendirian BUMDES dapat disuport oleh Universitas Cenderawasih secara berkelanjutan, universitas sebagai pusat perubahan dan informasi dapat menjadi poliklinik percepatan pembangunan desa, terlebih di Papua terdapat Balai Pelatihan Masyarakat dibawah BPSDM Kementerian Desa PDTT. Dr. Janviter Manalu, M.Si Wakil Direktur Pasca Sarjana UNCEN menyambut baik dan akan menjadi perhatian untuk memasukkannya dalam materi perkuliahan yang terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Demikian juga Rektor Universitas Cenderawasih sangat antusias untuk pembentukan lembaga studi yang khusus mengkaji percepatan pembangunan desa atau kampung di Papua maupun Papua Barat, para pendamping desa atau kampung perlu untuk senantiasa ditingkatkan kapasitasnya agar proses pembangunan focus terukur dan tepat sasaran. Agenda ini sangat beririsan dengan program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka. 17102022

 

Jumat, 05 Agustus 2022

PERANCANG TUGU MONAS


MONAS ADALAH KITA, sebuah bangunan menjulang tinggi nampak terlihat jelas dari Stasiun Gambir dan dekat dengan Masjid Istiqal yang tidak asing lagi bagi kita dan menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Hampir semua warga negeri ini yang pernah datang ke Ibu Kota Negara menyempatkan untuk mendokumentasikan diri dengan foto di depannya, yang membawa keluarga dan putera-puterinya akan mengunjungi musium diaroma yang ada di lantai lingga nya setelah sekembalinya turun dari puncak monumen melihat Jakarta dari pelataran lidah api yang menjulang tinggi. Monumen yang menumbuhkan rasa nasionalisme dan persatuan, kebanggaan untuk berbangsa dan bernegara ini memang dibuka untuk umum dan sering dipenuhi oleh kunjungan darmawisata dan wisata edukasi para pelajar dan mahasiswa.

Berulang kali datang berkunjung ke Monumen Nasional bahkan ribuan kali melewati jalan di depannya baru beberapa hari lalu saya  mengetahui designer bangunan kebanggaan anak negeri tersebut adalah Alm. Bapak Prof. Dr. RM. Soedarsono.  Sosok Rektor yang egaliter, humble dan senantiasa dekat dengan mahasiswanya. Seniman akademisi yang seluruh hidupnya dipersembahkan untuk kemajuan dan perkembangan seni budaya tradisional Nusantara.
Kesukaannya terhadap seni tari semenjak kecil mengantarkan pada puncak pengabdian pada bangsa dan negara dengan memperkenalkan kekayaan seni budaya ke seluruh penjuru dunia. Berbagai gelar dan jabatan yang berkaitan dengan seni disandangnya.


Kemajuan internet dan media online menjadikan yang semula tidak saya ketahui membuka wawasan dan pengetahuan saya tentang sosok yang tidak asing lagi tersebut akan perannya dalam merancang Monas. 
Tugu Monas tidak sekedar bangunan musium perjuangan namun telah menjadi magnet dan pengungkit rasa nasionalisme bagi seluruh warga negara Republik Indonesia tercinta ini, membangun jiwa-jiwa nasionalis pada anak-anak negeri yang kelak akan menjaga kedaulatan negaranya dan mewarisi seluruh isi persada Nusantara.
Tugu Monas Jakarta telah menjadi simbol persatuan dan kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terimakasih Prof... 
Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta..
Maturnuwun Pahlawan Kebudayaan... 
Dirgahayu Republik Indonesia ke 77. 
05/08/2022